Haruskah
kita pacaran? Haruskah kita memiliki seorang kecengan? Sebuah tradisi baru di
muka bumi ini yang tampaknya telah menjadi sebuah kewajiban. Kalian menyatakan
bahwa mereka mengatasnamakan cinta, dan demi hal itu kalian rela mengorbankan
segala apa yang ada pada diri mereka. Mulai dari harta dan biaya, masa, jiwa,
bahkan nyawa. Kalian rela menghamburkan kehormatan kalian demi sesuap nikmatnya
racun dunia.
Jika
memang benar bahwa kalian melakukan segala hal nista tersebut atas nama cinta,
yang pasti adalah dunia ini semakin menjadi tenteram. Karena setiap orang
berlaku sesuai dengan kadar cintanya. Namun apa yang terjadi? Realisasi cinta
yang kalian tawarkan dan kalian perlihatkan pada dunia ternyata hanya sebuah
realisasi palsu para pengumbar hawa nafsu.
Ya,
dunia ini yang dikatakan manis oleh para hedonis ternyata adalah dunia yang
sangatlah pahit. Maksiat pacaran yang selama ini kalian umbar dan kalian
hamburkan ternyata hanyalah sebuah bisa yang sangat mematikan. Yang kalian
tawarkan sebagai obat, ternyata adalah sebuah virus, yang kalian katakan
sebagai gula ternyata adalah sebuah racun yang berbahaya.
Di
dalam sejarah, tidak ada satu pun peristiwa yang dapat membenarkan perilaku
keji yang bernama pacaran atau semacamnya. Datangkanlah salah satu bukti yang
menjadikan pembenaran atas kelakuan bejad yang kalian lakukan! Bukti-bukti yang
selama ini kalian paparkan adalah bukti-bukti yang tidak berdasar dan alas an
kalian adalah alasan yang nyeleneh !
Pacaran : Motivasi
Belajar
Sebuah
alas an yang sering kalian paparkan adalah pacaran sebagai motivasi belajar
agar semangat kalian semakin besar dalam menuntut ilmu. Dan saya katakana bahwa
hal ini sama sekali tidak benar!
Semangat
yang kalian miliki ketika belajar dalam kondisi pacaran adalah sebuah semangat
yang palsu, semangat yang dibuat-buat, dan semangat semu yang dipaksakan. Kalau
pun semangat kalian itu berkobar-kobar, maka ketahuilah! Bahwa sesungguhnya itu
berarti anda telah masuk ke dalam jerat setan, anda tidak akan mampu memiliki
semangat bila tidak memiliki pacar, dan hasilnya? Anda akan kecanduan pacaran.
Karena tanpa pacar, anda akan menjadi rapuh dan lemah.
Perhatikan
langkah syaithan ini, anda telah ditipu oleh syaithan dengan perasaan cinta
yang merupakan fitrah bagi seluruh manusia. Cinta yang anda miliki rupanya
telah dipermainkan oleh hawa nafsu anda sendiri. Cinta yang seharusnya membuat
anda kuat ternyata menjadikan anda lemah. Cinta yang semestinya membuat anda
kokoh ternyata membuat anda rapuh. Cinta yang seharusnya menjadikan anda perkasa,
ternyata membuat anda lemah tak berdaya.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi
membangkitkan kekuatan. Cinta
bukan mengajar kita
menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta
bukan melemahkan
semangat, tetapi membangkitkan semangat
-Hamka-
Dan
untuk anda yang berdalil bahwa pacaran itu mendorong semangat belajar maka saya
tanya, apakah jika tanpa pacar anda tidak memiliki semangat belajar? Maka jika
begitu saya katakan bahwa anda adalah orang yang lemah. Anda pacaran hanya demi
mengejar perasaan yang semu.
Dalil-dalil Haramnya
Pacaran
Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk.
(QS.
Al-Israa: 32)
Seorang
yang pacaran sudah jelas memasuki koridor mendekati zina. Karena dengan pacaran
itu berarti telah memudahkan langkah seseorang untuk berzina.
Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan
diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina, zinanya dengan memandang. Kedua
telinga itu berzina, zinanya dengan mendengarkan. Lisan itu berzina, zinanya
dengan berbicara. Tangan itu berzina, zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina,
zinanya dengan melangkah. Sementara itu, hati berkeinginan dan beranganangan
sedangkan kemaluan yang membenarkan itu semua atau mendustakannya
(HR Muslim)
Mana mungkin seseorang yang pacaran tidak
melakukan salah satu jenis zina yang disebut dalam hadits ini? Karena setiap
orang yang pacaran minimal telah berzina dengan hatinya.
Dan bila ada yang pacaran, sesungguhnya
itu berarti ia sama sekali tidak menjaga dirinya dari zina. Karena orang yang
pacaran telah melahap habis apa yang disebut dengan berbagai macam zina yang
disebut dalam hadits ini.
Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan
(kholwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya.
(Muttafaqun ‘alaih)
Sebuah dalil yang keras dan jelas dalam
mengharamkan pacaran dalam bentuk berduaan.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar